Semakin Dekat

SEMAKIN DEKAT



Gambar oleh: https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=2ahUKEwiD_uXl3ovjAhWXGc0KHVZYDx4QjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Fwww.nu.or.id%2Fpost%2Fread%2F101068%2Fmakna-kematian-para-kiai&psig=AOvVaw3Gek4q8TeHla5CXAnEN7X2&ust=1561796293933496

“Setiap yang merasakan kehidupan pasti akan sampai kepada fase kematian”
Begitu pula dengan manusia, terlebih lagi yang  membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya adalah “Amal Ibadah” baik atau buruk, kembali kepadaNya secara utuh atau tidak semua sudah diatur dengan sebaik – baiknya oleh Allah SWT.

Perjalananku dimulai saat subuh dini hari, mendengarkan kuliah subuh dimasjid. Awalnya yang dibahas adalah mengenai hikmah bersedekah dibulan Ramadhan. Setelah diujung waktu penutupan, pembahasan mulai merujuk ke “Tanda – tanda Hari Kiamat” siapa yang tak bergetar? Apalagi aku, yang akhir – akhir ini selalu merasa bahwa waktu kematianku sudah semakin dekat. Wallahu a’lam bishawab, walaupun hanya Allah SWT yang tahu kapan waktu itu telah tiba, semoga kita semua diberikan waktu dan kesempatan untuk mati dalam keadaan baik dan khusnul khotimah. Aamiin.

“Tanda - tanda datangnya hari kiamat, salah satunya adalah waktu berjalan terlalu cepat.” Ucap Al mukarram itu. Benar saja, ternyata bukan aku saja yang merasakan ini. Rasanya dunia teralu cepat berputar, misalnya saja sekarang. tidak terasa 7 hari telah berlalu Ramadhan. Padahal, rasanya baru saja kemarin kita memulai Ramadhan. Mei telah kita jalani, tanpa sadar pula ia akan berlalu dan digantikan Juni. Apakah teman teman juga meraskan hal yang sama? Atau malah masih terjebak dengan keadaan “Tidak mau tahu?”
Sebagaimana yang diberitakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tentang semakin singkatnya waktu di akhir zaman

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ فَتَكُونَ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ وَيَكُونَ الشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ وَتَكُونَ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ وَيَكُونَ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ وَتَكُونَ السَّاعَةُ كَاحْتِرَاقِ السَّعْفَةِ

“Kiamat tidak terjadi sehingga waktu menjadi singkat, satu tahun terasa seperti satu bulan, satu bulan terasa seperti satu pekan, satu pekan seperti satu hari, satu hari seperti satu jam, dan satu jam secepat terbakarnya daun kurma kering”

Atau sebagaimana dalam riwayat Abu Hurairah: “Kiamat tidak akan terjadi sehingga. . . dan waktu semakin singkat

Itu hanya satu dari bagian kecil yang sedang aku rasakan, belum lagi kedzholiman – kedzholiman yang terjadi didunia ini. Yang pasti, dunia hanya canda gurau semata ; penuh tipu daya dan neraka bagi umat Islam.

Saat teman teman membaca ini, semoga ini bukan tulisan terakhirku.

Komentar

  1. Beberapa kali selalu ditegur dgn kehilangan org2 terdekat. Tp memang mau ibadah aja tuh manusia nih alesan mulu ya :(

    BalasHapus
  2. Bikin merinding kalo inget mati.
    Takut pas di bagian sendiri, ditanya munkar nakir.
    Ya Allah, itu adegan serem bener...

    BalasHapus
  3. Kan jadi mewek aku nya kak,kalimat terahir aku aminin ya kak semoga kk sehat2 selalu

    BalasHapus
  4. Hiks...terima kasih ya tulisannya. Dzikrul maut itu rem dalam kehidupan. Supaya nggk bablas...

    BalasHapus
  5. Saya udah kehilangan ayah ibu dan adek semata wayang saya hampir dua bulan. Sebelumnya kakek, nenek ke 4 nya, tante, om, udah lebih dulu. Saya tinggal bersama suami dan anak beserta keluarga suami dia Para sahabat saya. Jadi sekarang durasi mengingat mati dan kiamat dalam diri saya jauh lebih besar dibanding kemarin kemarin

    BalasHapus
  6. Kapan pun waktunya kita 'berangkat', semoga kita dalam keadaan khusnul khotimah, Aaamiin ya Allah...

    BalasHapus
  7. Bener kak... Waktu berjalan terlalu cepat dan itu katanya tanda tanda kiamat. Tapi nanti 40 hari menjelang kiamat, waktu akan berjalan lambat. Semakin mendekati, semakin lambat.

    Bicara mati, kita juga tiap hari mati. Namanya mati sugro atau mati suri.

    BalasHapus
  8. Bener kak... Waktu berjalan terlalu cepat dan itu katanya tanda tanda kiamat. Tapi nanti 40 hari menjelang kiamat, waktu akan berjalan lambat. Semakin mendekati, semakin lambat.

    Bicara mati, kita juga tiap hari mati. Namanya mati sugro atau mati suri.

    BalasHapus
  9. Jadi inget ceramah ustadz, yang paling dekat adalah kematian yang adalah kiamat kecil. Rasanya belum ada persiapan berarti utk menghadapinya. hix..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer